Home » Archives for November 2015
Archive for November 2015
Kisah sebenarnya Pasukan Muslim melawan Dracula
Pernah nonton film Dracula Untold ? atau artikel tentang Dracula ? vampire ?
saya katakan semua itu hoax atau dibuat versi sendiri oleh barat
Simak Kisah sebenarnya menurut Islam.
Credit to Lampu Islam
saya katakan semua itu hoax atau dibuat versi sendiri oleh barat
Simak Kisah sebenarnya menurut Islam.
Credit to Lampu Islam
Tag :
Video,
Nikmatnya Rasa Sakit
Sakit ? siapa sih yg mau sakit ?
Sakit gigi susah makan, sakit kepala sungguh menyiksa, sakit
hati waduh apalagi.
Tapi jika mau diliat lebih dekat, dari sudut pandang lain,
sebenarnya rasa sakit itu Nikmat loh J
Rasa sakit tak selamanya tak berharga, sehingga harus di
benci.
Sebab, mungkin saja rasa sakit itu justru akan mendatangkan
kebaikan bagi seseorang.
Biasanya,
Justru dikala sakit ketulusan sebuah doa itu muncul. Demikian pula ketulusan
tasbih yang senantiasa terucap dikala sakit mendera. Adalah jerih payah dan
beban berat saat menuntut ilmulah yang mengantarkan seorang pelajar menjadi
ilmuwan terkemuka, Adalah kegagalan demi kegagalan lah yg membuat Thomas Alva
Edison menjadi Penemu Bola lampu, adalah kerja keras dan doa yg membuat Ibnu
Sina menjadi ilmuwan Islam terkenal di berbagai belahan dunia.
Ia yg
telah bersusah payah diawal perjalananya hingga ia bisa menikmati kesenangan di
akhirnya. Tentu hasilnya akan berbeda dengan seorang pelajar yang senang hidup
berfoya-foya, malas-malasan, tak aktif, tak pernah terbelit masalah, dan tidak
pula tertimpa musibah. Ia akan menjadi orang yang malas, enggan bergerak dan
mudah putus asa.
Seorang
penyair yang tak pernah merasakan pahitnya berusaha dan tidak pernah mereguk
pahitnya hidup, maka untaian – untaian syair-syairnya hanya akan terasa seperti
kumpulan kata-kata murahan yang tak bernilai. Sebab, Syair-syairnya hanya
keluar dari lisannya, bukan dari perasaanya.
Contoh
pola kehidupan yang paling baik adalah Kehidupan kaum mukminin generasi awal.
Yaitu, mereka yang hidup pada masa-masa awal kerasulan, Lahirnya Agama, dan di
awal masa perutusan. Mereka merasakan keras dan pedihnya kehidupan. Mereka
pernah merasa kelaparan, miskin, diusir, disiksa, disakiti dan harus rela meningglkan
semua yang dicintai, bahkan dibunuh. Dan karena semua itu pula mereka jadi
orang-orang pilihan. Mereka menjadi tanda kesucian, panji kebajikan, dan simbol
pengorbanan.
“ Yang demikian itu ialah karena mereka ditimpa kehausan,
kepayahan, dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu
tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan
sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang
demikian itu suatu amal salih. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik .” (QS. At-Taubah: 120)
Tag :
Nasihat,
Biografi Singkat Imam Bukhari
Setiap umat Musim pastilah mengenal sosok Imam Bukhari, Seorang Ahli hadist yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits dia memiliki derajat yang tinggi.
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari (Lahir 196 H/810 M - Wafat 256 H/870 M)
Sebagian menyebutnya Imam Bukhari dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hadits) Hampir semua ulama muslim merujuk kepadanya.
Bukhari hidup di Zaman Kekhilafahan Abbasiyyah pada tgl 19 Agustus / 810 M di Bukhara, Khurasan dan Wafat pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari karena sakit.
Bukhari dididik dalam keluarga ulama yang taat beragama. Dalam kitab ats-Tsiqat, Ibnu Hibban menulis bahwa ayahnya dikenal sebagai orang yang wara' dalam arti berhati hati terhadap hal hal yang bersifat syubhat
(ragu-ragu) hukumnya terlebih lebih terhadap hal yang haram. Ayahnya
adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan murid dari Imam Malik, seorang ulama besar dan ahli fikih. Ayahnya wafat ketika Bukhari masih kecil.
Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci terutama Mekkah dan Madinah, dimana di kedua kota suci itu dia mengikuti kajian para guru besar hadits. Pada usia 18 tahun dia menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah wa Tabi'in, hafal kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya Syekh Ishaq, menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan 80.000 perawi disaring menjadi 7275 hadits.
Bukhari memiliki daya hafal tinggi sebagaimana yang diakui kakaknya, Rasyid bin Ismail. Sosok dia kurus, tidak tinggi, tidak pendek, kulit agak kecoklatan, ramah dermawan dan banyak menyumbangkan hartanya untuk pendidikan.
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah dia mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat di antaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami'al-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari. Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim.
Dikutip dari
Ibn Rāhwayh, Isḥāq (1990), Balūshī, ʻAbd al-Ghafūr ʻAbd al-Ḥaqq Ḥusayn, ed., Musnad Isḥāq ibn Rāhwayh (1st ed.), Tawzīʻ Maktabat al-Īmān, pp. 150–165
Wikipedia
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari (Lahir 196 H/810 M - Wafat 256 H/870 M)
Sebagian menyebutnya Imam Bukhari dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hadits) Hampir semua ulama muslim merujuk kepadanya.
Bukhari hidup di Zaman Kekhilafahan Abbasiyyah pada tgl 19 Agustus / 810 M di Bukhara, Khurasan dan Wafat pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari karena sakit.
Perjalanan Bukhari Mengumpulkan Hadits
Bukhari berguru kepada Syekh Ad-Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. pada usia 16 tahun bersama keluarganya, ia mengunjungi kota suci terutama Mekkah dan Madinah, dimana di kedua kota suci itu dia mengikuti kajian para guru besar hadits. Pada usia 18 tahun dia menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah wa Tabi'in, hafal kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya Syekh Ishaq, menghimpun hadits-hadits shahih dalam satu kitab, dimana dari satu juta hadits yang diriwayatkan 80.000 perawi disaring menjadi 7275 hadits.
Bukhari memiliki daya hafal tinggi sebagaimana yang diakui kakaknya, Rasyid bin Ismail. Sosok dia kurus, tidak tinggi, tidak pendek, kulit agak kecoklatan, ramah dermawan dan banyak menyumbangkan hartanya untuk pendidikan.
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah dia mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat di antaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami'al-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari. Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr dan Imam Muslim.
Karya- Karya Imam Bukhari
- Al-Adab al-Mufrad
- Adh-Dhu'afa ash-Shaghir
- At-Tarikh ash-Shaghir
- At-Tarikh al-Ausath
- At-Tarikh al-Kabir
- At-Tafsir al-Kabir
- Al-Musnad al-Kabir
- Kazaya Shahabah wa Tabi'in
- Kitab al-Ilal
- Raf'ul Yadain fi ash-Shalah
- Birr al-Walidain
- Kitab ad-Du'afa
- Asami ash-Shahabah
- Al-Hibah
- Khalq Af'al al-Ibad
- Al-Kuna
- Al-Qira'ah Khalf al-Imam
- Dan tentu saja yg paling Fenomenal Al-Jami' ash-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari
Di antara guru-gurunya dalam memperoleh hadits dan ilmu hadits adalah Ali ibn Al Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma'in, Muhammad ibn Yusuf Al Faryabi, Maki ibn Ibrahim Al Bakhi, Muhammad ibn Yusuf al Baykandi dan ibnu Rahawaih. Selain itu ada 289 ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahih-nya
Dalam meneliti dan menyeleksi hadits dan diskusi dengan para perawi.
Imam Bukhari sangat sopan. Kritik-kritik yang ia lontarkan kepada para
perawi juga cukup halus namun tajam. Kepada Perawi yang sudah jelas
kebohongannya ia berkata, "perlu dipertimbangkan, para ulama
meninggalkannya atau para ulama berdiam diri dari hal itu" sementara
kepada para perawi yang haditsnya tidak jelas ia menyatakan "Haditsnya
diingkari". Bahkan banyak meninggalkan perawi yang diragukan
kejujurannya. Dia berkata, "Saya meninggalkan 10.000 hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang perlu dipertimbangkan dan meninggalkan hadits-hadits dengan jumlah yang sama atau lebih, yang diriwayatan oleh perawi yang dalam pandanganku perlu dipertimbangkan".
Banyak para ulama atau perawi yang ditemui sehingga Bukhari banyak
mencatat jati diri dan sikap mereka secara teliti dan akurat. Untuk
mendapatkan keterangan yang lengkap mengenai sebuah hadits, mencek
keakuratan sebuah hadits ia berkali-kali mendatangi ulama atau perawi
meskipun berada di kota-kota atau negeri yang jauh seperti Baghdad, Kufah, Mesir, Syam, Hijaz seperti yang dikatakan dia "Saya telah mengunjungi Syam, Mesir, dan Jazirah masing-masing dua kali; ke Basrah empat kali, menetap di Hijaz
selama enam tahun, dan tidak dapat dihitung berapa kali saya
mengunjungi Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama-ulama ahli hadits."
Di sela-sela kesibukannya sebagai ulama, pakar hadits, ia juga dikenal sebagai ulama dan ahli fiqih,
bahkan tidak lupa dengan kegiatan kegiatan olahraga dan rekreatif
seperti belajar memanah sampai mahir. Bahkan menurut suatu riwayat, Imam
Bukhari tidak pernah luput memanah kecuali dua kali.
Dikutip dari
Ibn Rāhwayh, Isḥāq (1990), Balūshī, ʻAbd al-Ghafūr ʻAbd al-Ḥaqq Ḥusayn, ed., Musnad Isḥāq ibn Rāhwayh (1st ed.), Tawzīʻ Maktabat al-Īmān, pp. 150–165
Wikipedia
Tag :
Hadits,
Hadist Bunuh Diri (Haram)
HARAM BUNUH DIRI DAN DIA AKAN DISIKSA DENGAN ALAT YG
DIPAKAINYA
Abu Hurairah RA berkata: “Nabi SAW bersabda: ‘Siapa yang
terjun dari gunung untuk bunu diri, maka ia kelak di neraka jahannam akan tetap
terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan racun untuk bunuh diri, maka
racun itu akan tetap berada di tangan dan dijilatinya dalam neraka jahannam
untuk selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan senjata
besi, maka besi itu akan tetap di tangannya untuk menikam perutnya dalam neraka
jahannam selamanya.’” (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-76, Kitab
pengobatan dan bab ke-56, bab meminum racun dan obat, dan hal-hal yang ditakuti
darinya)
Tsabit bin Adh-Dhahhak RA, sahabat yang ikut bai’at pada
Nabi SAW di bawah pohon (Bai’atur Ridhwan), berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
‘Siapa yang bersumpah dengan agama selain Islam, maka ia termasuk dalam agama
yang dipakai bersumpah itu. Dan tidak dianggap nadzar seseorang terhadap
sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sebuah
alat di dunia, akan disiksa di hari kiamat dengan alat itu. Dan siapa yang
menuduh berzina terhadap seorang mukmin, maka sama dengan
membunuhnya.’”(Dikeluarkan oleh Bukhari pada kitab ke-78, Kitab Adab dan bab
ke-44, bab hal-hal yang dilarang dalam hal menghina dan menghujat)
Tag :
Hadits,